PERKEMBANGAN DAN SEJARAH TRAKTOR DI INDONESIA

Traktor pertanian didefenisikan sebagai suatu kendaraan yang mempunyai daya penggerak sendiri, minimum mempunyai sebuah poros roda yang dirancang untuk menarik serta menggerakkan alat / mesin pertanian. Atas dasar bentuk dan ukuran traktor, maka traktor pertanian dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu traktor besar, traktor mini, dan traktor tangan (Rizaldi, 2006).

Traktor dimaksudkan untuk menyediakan fungsi transportasi bagi pergerakan material dan kemampuan lapangan kerja untuk daya dan mendorong mesin pertanian. Dalam modus transportasi, traktor diperlukan untuk beroperasi dengan konsep yang relatif rendah di atas berbagai kecepatan operasi. Untuk kerja lapangan, traktor ini sering digunakan untuk tugas yang membutuhkan kekuatan tarik yang tinggi pada kecepatan 4-12 per jam. Jadi, traktor harus antar muka dengan menerapkan dalam memberikan parameter operasi yang diperlukan untuk memenuhi tujuan kinerja untuk kedua fungsi transportasi dan lapangan kerja (Alcock, 2000).

Traktor mount loader listrik juga disebut pemuat pupuk. Traktor ini mendapatka nama tersebut, tidak diragukan lagi, karena jenis mesin dikembangkan sebagian besar untuk pembutan pupuk. Bagaimanapun, dalam hal ini juga terdapat banyak kegunaan yang lain. Hal ini dapat digunakan  untuk memutar truk ke bal kapas, jerami diterjunkan, kotoran kerikil, pasir dan bahan lainnya. Jika pupuk kandang yang akan dimuat dalm gudang dimana mengangkat balok diatur sehingga mereka tidak bangkit dan menghantam langit-langit sebelum sendok itu telah diangkat cukup tinggi untuk dump membuang ke penyebar pupuk. Pemuat ditampilkan memiliki hubungan erat yang memungkinkan mengangkut beban di atas bagian tertingi dari mesin            (Smith and Wilkes, 1990).  

Sejarah traktor dimulai pada abad ke-18, motor uap barhasil diciptakan dan pada permulaan abad ke-19 traktor dengan motor uap mulai diperkenalkan, sementara itu penelitian untuk membuat motor bakar internal mulai sekitar tahun 1800. Antara 1800-1860 banyak motor bakar internal yang dibuat, tetapi satupun belum ada yang memuaskan. Baeu de roches Insyiniur Prancis memberikan sumbangan yang besar pada perkembangan traktor yang ada sekarang. Selanjutnya pada tahun 1898 Rudolf Diesel seorang Insyiniur Jerman berhasil membuat motor diesel dan sejak itu traktor berkembang terus (Daywin,dkk, 1976).  

 Di Indonesia sendiri mekanisasi dimulai sejak 1914 diperkebunan gula tebu di Sidoarjo kemudian berkembang dari perkebunan ke kehutanan. Pada tahun 1946 pemerintah mulai melakukan percobaanmekanisasi pertanian di dataran Sekom Pulau Timur dan pada tahun 1951 sampai 1970 pemerintah berusaha mencetak kader-kader mekanisasi dan pada tahun 1970 berhasil mencetak lulusan pertama Fatemeta IPB (Daywin,dkk, 1976).  

Di indonesia sendiri penggunaan traktor kecil dan besar pada tahun 1970-an mulai berkembang. Traktor tersebut semuanya masih diimpor. Pada periode  1980-an ada beberapa perusahaan di Indonesia mulai memproduksi traktor tangan dengan konstruksi sederhana dan harga yang murah dengan desain yang dicontoh dari Jepang maupun IRRI di Philipina.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keramik dan Proses Pembuatannya

GREENSCAPES (Software Pengendalian Lingkungan Greenhouse Untuk Tanaman Kangkung Darat)

NIKEL DAN MANFAATNYA DALAM KEHIDUPAN